Esta resenha pode conter spoilers
Menikah dulu, pacaran belakangan
Drama ini cukup berbeda dengan drama 'tiba-tiba menikah' lainnya. Pemilihan lokasi drama dan sinematografinya sangat bagus. Pemilihan outfit serta penggunaan properti di taman Jing juga cocok, sehingga menambah kesan healing.
Kemudian, saya suka akting FL dan ML. ML mampu menampilkan perasaan emosi dengan baik, dan saya juga suka perkembangan karakter dari FL. Interaksi mereka lucu dan menyenangkan untuk dilihat. Saya merasa tidak ada masalah dengan penggambaran karakter FL dan ML di dalam cerita.
Di awal hingga pertengahan episode, saya menikmati konflik di antara FL, ML, dan mantan ML. Mantan ML memang nampak menyebalkan, namun perkataan yang diucapkannya terdengar realistis dan menarik perhatian saya. Kemudian, saat cerita beralih ke konflik di mana kakak ML dan direktur Xiao muncul untuk mengganggu FL-ML, saya merasa ini terlalu dipaksakan terjadi. Direktur Xiao hanya disajikan sebagai antagonis yang dimanfaatkan oleh kakak ML. Setelah tidak diperlukan lagi, direktur Xiao langsung menghilang. Selain itu, saya pikir perubahan hubungan antara ML dan kakak ML justru terlihat canggung, karena cerita saat mereka masih kecil terlalu kuat.
Di beberapa episode terakhir, love line pemeran pendukung terkesan dipaksakan untuk ikut dimuat dalam cerita. Love line ini terlihat seperti ingin membuat pemeran pendukung juga mendapatkan pasangan masing-masing, agar tidak kesepian dan iri melihat pasangan utama. Menurut saya, mungkin lebih baik jika pemeran pendukung tidak diberikan love line sama sekali, atau berikan beberapa episode tambahan untuk menampilkan sedikit proses pendekatan sebelum resmi berpacaran.
Terakhir, penjelasan semua konflik di drama ini terlalu lama, namun penyelesaiannya terlalu singkat dan terkesan ingin cepat berpindah ke konflik lain.
Kemudian, saya suka akting FL dan ML. ML mampu menampilkan perasaan emosi dengan baik, dan saya juga suka perkembangan karakter dari FL. Interaksi mereka lucu dan menyenangkan untuk dilihat. Saya merasa tidak ada masalah dengan penggambaran karakter FL dan ML di dalam cerita.
Di awal hingga pertengahan episode, saya menikmati konflik di antara FL, ML, dan mantan ML. Mantan ML memang nampak menyebalkan, namun perkataan yang diucapkannya terdengar realistis dan menarik perhatian saya. Kemudian, saat cerita beralih ke konflik di mana kakak ML dan direktur Xiao muncul untuk mengganggu FL-ML, saya merasa ini terlalu dipaksakan terjadi. Direktur Xiao hanya disajikan sebagai antagonis yang dimanfaatkan oleh kakak ML. Setelah tidak diperlukan lagi, direktur Xiao langsung menghilang. Selain itu, saya pikir perubahan hubungan antara ML dan kakak ML justru terlihat canggung, karena cerita saat mereka masih kecil terlalu kuat.
Di beberapa episode terakhir, love line pemeran pendukung terkesan dipaksakan untuk ikut dimuat dalam cerita. Love line ini terlihat seperti ingin membuat pemeran pendukung juga mendapatkan pasangan masing-masing, agar tidak kesepian dan iri melihat pasangan utama. Menurut saya, mungkin lebih baik jika pemeran pendukung tidak diberikan love line sama sekali, atau berikan beberapa episode tambahan untuk menampilkan sedikit proses pendekatan sebelum resmi berpacaran.
Terakhir, penjelasan semua konflik di drama ini terlalu lama, namun penyelesaiannya terlalu singkat dan terkesan ingin cepat berpindah ke konflik lain.
Esta resenha foi útil para você?