Detalhes

  • Última vez online: Abr 25, 2024
  • Gênero: Feminino
  • Localização: Medan
  • Contribution Points: 0 LV0
  • Papéis:
  • Data de Admissão: setembro 27, 2022

Widhah Raihanah Gusnari

Medan

Widhah Raihanah Gusnari

Medan
My Sassy Psychic thai drama review
Completados
My Sassy Psychic
0 pessoas acharam esta resenha útil
by Widhah Raihanah Gusnari
Fev 16, 2023
13 of 13 episódios vistos
Completados
No geral 10
História 10.0
Atuação/Elenco 10.0
Musical 10.0
Voltar a ver 10.0
My Sassy Psychic” - lakorn yang benar-benar hebat dengan konsep yang bukan hal baru, tetapi ditulis dan dieksekusi dengan cara yang fresh, dan anti-mainstream dengan campuran romance, mystery, supranatural, comedy, komedi, sensation, dan action. Kalo memulai lakorn ini, kalian akan ketagihan dari episode pertama dengan keseimbangan dan campuran genrenya.

Di awal, lakorn ini kayak campuran "My Secret Bride", "Love Forever After", "I See Dead People", "Let's Fight Ghost" & "Superburoot Jorm Jon: Maturot Lohgan". Ada sedikit unsur mistik/gaib karena jimatnya dan horor karena hantunya. Keyakinan Thailand tentang jimat dan pentingnya jimat digambarkan dengan baik. Biasanya aku ga terlalu suka plot supranatural, tapi lakorn ini imo sangat bagus, membuatku sangat tertarik dengan ceritanya karena penuh petualangan. Ada faktor fantasi menarik yang membuat lakorn ini luar biasa dan ga ngebosenin sama sekali. Sangat layak untuk ditunggu dan ditonton, tapi kalo aku harus mengatakan sesuatu yang ga aku sukai, aku akan mengatakan bahwa 13 episode adalah 'TIDAK CUKUP'. Sejujurnya aku berharap lakorn ini punya beberapa episode lagi, mungkin 15 eps, karena aku benar-benar pingin liat lebih banyak romansa yang bahagia antara Saran-Sonklin, but bahkan dengan 13 eps aja lakorn ini ga terasa terburu-buru. Eksekusinya bagus!!

Ini tontonan super ringan dan udah bisa dipastikan kalo aku bakalan rewatch ini suatu saat. But meskipun lakorn ini ringan, tetap ada fase emosionalnya sendiri. Aspek keluarga dan persahabatan imo menarik. Aku banyak tertawa karena komedi, aku juga hampir menangis menjelang akhir.

PLOT: secara keseluruhan SANGAT bagus.  Ga pernah ada momen yang membosankan meski itu bukan adegan karakter utama. Ga ada ekspektasi tinggi untuk lakorn ini, hanya berawal dari kecintaanku sama male lead role dan kesukaanku pada genre romcom, finally aku bisa sangat menikmati lakorn ini, from first until last episode. Perkembangan plotnya sangat cepat. Di eps. 2 kita udah melihat pasangan utama setuju untuk bekerja sama. Misteri yang terlibat juga tepat. Misteri Moo, Somboon, dan Pran juga menarik perhatian dan sangat menyenangkan untuk ditonton, membuat plot semakin menarik. Keliatan scriptnya smooth dan hampir tanpa cela, ga seperti lakorn khas Thailand pada umumnya. Aku berharap bisa nonton banyak lakorn lain dari penulis naskah yang sama. Yang disayangkan dari lakorn ini cuma 1: Dikit banget episodenya wkwkwk Aku ga yakin apakah ini hal yang buruk untuk lakorn ini, tapi bagiku 13 EPISODE itu TIDAK CUKUP. *sad* Nah mungkin menurut penulis, hanya dengan 13 episode udah bagus, bcs ga ada plot seret yang ga perlu seperti lakorn pada umumnya.

Awalnya aku sempat ragu sama lakorn ini, apakah pairing Preem-Punjan bakal berchemistry??? But, lakorn ini beneran GA MENGECEWAKAN. Preem-Punjan sukses mengekspresikan chemistry dengan sangat apik. Perkembangan mereka bagus, bcs chemistry yang mereka tunjukkan tumbuh episode demi episode. Meskipun romansanya ga terlalu banyak, tapi mereka menunjukkan chemistry sempurna yang setidaknya bagiku itu sesuatu yang jarang ditemukan. Chemistry mereka benar-benar cocok dan sangat luar biasa: konstan dan saling percaya. Mereka pasangan yang sangat lucu. Ada begitu banyak adegan yang membuatku tertawa terbahak-bahak. Tapi untuk ending, benar-benar membuatku sedih dan bisa-bisa menguras air mata. Aku beneran ga menyangka kalo Preem-Punjan bakal punya chemistry yang hebat. Chemisty yang aku tangkap justru chemistry natural yang sangat tidak terduga, tapi bekerja dengan sangat baik dan tidak mengecewakan. Aku sangat suka mereka bersama, berharap bisa liat mereka barengan lagi di lakorn yang akan datang.

Punjan as Saran: Imo, dia selalu menjadi salah satu aktor yang paling diremehkan, tapi dia salah satu favoritku. Matanya menunjukkan semua emosi. Aktingnya selalu bagus dan memiliki begitu banyak potensi. Aku sangat senang bcs akhirnya bisa melihatnya memainkan peran utama dalam lakorn prime time. Dia benar-benar melakukan pekerjaan yang bagus dalam mengeksekusi karakter Saran. Sebenarnya aku nonton ini karena penasaran sama acting range-nya Punjan kalo jadi male lead role. Aku tahu Punjan punya potensi besar dan dia ga mengecewakan di lakorn ini.

Preem as Sonklin: Dia benar-benar bagus di lakorn ini. Aku sangat suka aktingnya. Dia sangat cocok memerankan Sonklin. Ekspresinya benar-benar bagus. Dari lakorn-lakorn sebelumnya, aktingnya imo meningkat dan semakin bagus. Ga terasa canggung atau apapun.

Untuk karakter lain, I think semuanya melakukan pekerjaan dengan baik dalam menggambarkan peran/karakter mereka. Favoritku adalah Palm Supachai sebagai Sak. Dia selalu menghibur di setiap lakorn yang dia ikuti dan membuat semuanya menjadi lebih ringan, bahkan di lakorn berat seperti “Game of Outlaws” dia bisa mencerahkan suasana hati kita dengan karakternya yang lucu dan imut.

SLS: Mungkin buruk jika kalian memiliki Second Lead Syndrome (SLS) untuk dr. Pran. Aku cukup beruntung bahwa aku selalu mendukung ML sejak episode 1. Tapi apa yang tidak disukai dari dr. Pran? Dia sexy (wkwkwk), keren & tenang, baik hati, pintar, kaya. You know...dia tipikal pria idaman yg bisa bikin kebanyakan wanita pingsan.

PENGEMBANGAN KARAKTER: Ini adalah salah satu aspek terpenting imo saat kita nonton drama dan untungnya sudah melewati standar. Mungkin kalian ga menyukai ML pada awalnya, bcs dia mulai sebagai pria yg mudah marah dan berkelahi, tapi inilah yang paling aku sukai tentangnya. Terlihat setiap kali setelah berdiskusi/menyelesaikan kesalahpahaman yang membuatnya menjadi pemarah, dia agak cepat menjadi cool dan tenang. Sama dengan karakter lain, bahkan karakter sampingan (seperti Phai). Aku sangat suka dgn karakter sampingan yg memiliki peran mereka sendiri di sini. Ga menyia-nyiakan bakat akting.

Kadang-kadang, pas nonton ini, aku pikir ini ga seperti lakorn Thailand, tetapi selain dari jimatnya, komedilah yang mengingatkanku bahwa ini memang lakorn Thailand. Seperti yang kita tau, Thailand adalah yang terbaik dalam hal komedi. Interaksi Sonklin dengan roh ayahnya adalah pemandangan yang luar biasa lucu. Aku suka duo komedian: Phai & Mee dan Ce Thor. Mereka membuat drama ini jadi lebih lucu dan cerah.

ROMANCE: Tentu saja, ini yang aku nantikan sejak awal karena ini adalah "romcom". I LOVE LOVE LOVE romance antara Son-Saran. Ga ada kebencian yang ga perlu antara satu sama lain. Romansanya bukanlah romansa yang berat, melainkan lucu, manis, dan memuaskan. Memang aku menyukai romansanya, tapi bagiku itu terlalu pendek. Dimulai dari naksir manis kemudian berkembang cukup cepat imo. Aku berharap mereka bisa ngasih setidaknya satu episode lagi yang berfokus pada romansa wkwkwk (mode ngarep)

OST-nya sangat cocok. Theme songnya enak di dengar. Yang paling favorit adalah "I'll Be There", bcs membuat adegannya semakin nyaman dan layak untuk ditonton. Tanpa disengaja, ga sadar aku tuh sering menyenandungkan lagu itu. Ini masuk list OST lakorn favoritku.

Tampilannya dinamis, framing rapi dan gambar yg berkualitas. Detail lakorn ini juga bagus. Seperti di eps. 12, yaitu scene Son-Saran sama-sama duduk di poolside. Saran ga ada pantulannya di kolam karena dia arwah. WOW!!! Great job banget sih sampe sedetail itu. Benar-benar touching yang sangat bagus.
Honestly, My Sassy Psychic layak mendapatkan lebih banyak pengakuan dan hype. Ini adalah salah satu permata tersembunyi yang jarang kita temukan saat datang ke lakorn Thailand. Yang jelas, lakorn ini adalah sesuatu yang akan aku tonton lagi saat ingin mengalihkan pikiran dari hal-hal yang membuat stres.
Esta resenha foi útil para você?