Detalhes

  • Última vez online: Abr 25, 2024
  • Gênero: Feminino
  • Localização: Medan
  • Contribution Points: 0 LV0
  • Papéis:
  • Data de Admissão: setembro 27, 2022

Widhah Raihanah Gusnari

Medan

Widhah Raihanah Gusnari

Medan
Lub Luang Jai thai drama review
Completados
Lub Luang Jai
0 pessoas acharam esta resenha útil
by Widhah Raihanah Gusnari
Dez 27, 2022
11 of 11 episódios vistos
Completados
No geral 6.0
História 6.0
Atuação/Elenco 6.0
Musical 6.0
Voltar a ver 6.0
Lakorn ini memang dimulai dengan baik, plotnya terasa bagus. But, seiring berjalannya waktu, semuanya jadi sama, plot ga berkembang bcs selalu muncul hal yang sama. Pengkhianatan demi pengkhianatan. Dan lucunya lagi, kisah pasangan kedua tuh lebih menarik daripada pasangan utama.

Masu-Diana bener-bener ga ada chemistry sama sekali. Aku bener-bener berjuang pas nonton scene mereka. Masu sebenarnya aktor yang bagus, tapi dia ga memiliki penampilan yang membuat Jo realistis. Aku lebih suka liat dia di Kleun Cheewit sebagai Jade. Masih mending chemistry-nya sama Nychaa. In my opinion, dia ga bisa menarik Jo ke dalam dirinya. Di lakorn ini, Jo itu looks like cassanova wanita yang lebih seperti laki-laki. Kalo untuk Diana, dia tuh sama kayak Masu, sama-sama aktris yang bagus, tapi kecerahannya memudar gitu ada pemeran wanita pendukung di sekitarnya yang lakonnya malah kayak pemeran utama. Dia selalu terlihat sangat rapuh sebagai Nudee. Diana bersinar gitu sama Great doang, bahkan sama Masu actingnya kayak melempem gitu. Sayangnya, Diana ga ada chemistry juga sih sama Great, tapi masih lebih bisa dinikmatilah scene mereka. Di lakorn ini, rasanya Great-Diana jadi pemeran pendukung, Masu-Bua yang jadi pemeran utamanya. Makanya aku rada aneh nonton nih lakorn. Masu hampir sama kayak Diana, lebih ada chemistry-nya pas sama Great daripada sama yang lain. Untuk Tum, penonton bener-bener ga dikasih cukup waktu buat benar-benar memahami Tum. Ga ada yang tau Tum yang asli, bahkan ibu dan abangnya. So, gimana kita para penonton bisa terpengaruh secara emosional pas dia meninggal.

Sinopsis lakorn ini ga present plot yang aku tonton, bcs realitanya Jo bukan pria malang yang harus menikah sama orang lain untuk menyelamatkan keluarganya. Dia ga punya kualitas penebusan, yang ada malah main cewek mulu, duhhh. Keluhan terbesarku adalah lakorn ini terlalu menyia-nyiakan dua episode awal yang bikin plot jadi bertele-tele dan akhirnya meras begitu banyak di episode terakhir. So, resolution Tor-Nudee tuh terkesan maksa banget. Kesannya kayak dah jatuh cinta aja deh, biar cepat nikah, terus punya anak.

Sayang banget sih lakorn ini menurutku. Pemainnya pada bagus dan keren, tapi kayak salah kasih peran dan porsi, dan udah salah ngasih porsi malah kurang pulak porsinya. So jujurly, aku maksain nonton ini cuma karena mau liat Great doang. Peach✌ Pada dasarnya kalo kalian punya waktu luang dan ga ada lakorn lain yang mau di tonton, tontonlah. Tapi ini ga ada nilai rewatchnya, bcs plotnya serius buruk banget, ga sesuai sama ekspektasiku. Yang aku suka dari lakorn ini kayaknya cuma wardrobe (bcs pada bagus-bagus banget style pakainnya) dan theme song-nya.

Secara keseluruhan, lakorn ini punya ending yang memuaskan, meskipun kelihatannya sebagian besar plot memiliki kesamaan dengan lakorn lain. Semua orang jahat mendapatkan karmanya masing-masing. Gift kehilangan anak dan suaminya, juga harus hidup dengan rasa bersalah karena ikut bertanggung jawab atas kematian Tum. Tum mendapatkan karmanya karena menjadi simpanan Joe sambil berpura-pura menjadi sepupu Gift yang merasa tidak bersalah. Joe mendapatkan karmanya dengan kehilangan segalanya dan mengetahui bahwa dia bertanggung jawab atas kematian seseorang.
Esta resenha foi útil para você?